Senin, 24 Oktober 2011

konfigurasi workgroup

JARINGAN WORKGROUP, LAN & WAN

Penggabungan teknologi komputer dan komunikasi berpengaruh sekali terhadap bentuk organisasi sistem komputer. Dewasa ini, konsep “pusat komputer”, dalam sebuah ruangan yang berisi sebuah komputer besar, tempat dimana semua pengguna mengolah pekerjaannya, merupakan konsep yang sudah ketinggalan jaman. Model komputer tunggal yang melayani seluruh tugas-tugas komputasi suatu organisasi telah diganti oleh sekumpulan komputer berjumlah banyak yang terpisah-pisah tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya. Sistem seperti ini disebut sebagai Jaringan Komputer (Computer Network) .
Apa jaringan komputer itu dan apa manfaatnya?
Jaringan Komputer dapat diartikan sebagai suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer otonom. Dua buah komputer dikatakan membentuk suatu network bila keduanya dapat saling bertukar informasi. Pembatasan istilah otonom disini adalah untuk membedakan dengan sistem master/slave. Bila sebuah komputer dapat membuat komputer lainnya aktif atau tidak aktif dan mengontrolnya, maka komputer komputer tersebut tidak otonom. Sebuah sistem dengan unit pengendali (control unit) dan sejumlah komputer lain yang merupakan slave bukanlah suatu jaringan; komputer besar dengan remote printer dan terminalpun bukanlah suatu jaringan.

Manfaat Jaringan

Secara umum, jaringan mempunyai beberapa manfaat yang lebih dibandingkan dengan komputer yang berdiri sendiri dan dunia usaha telah pula mengakui bahwa akses ke teknologi informasi modern selalu memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan pesaing yang terbatas dalam bidang teknologi.
Jaringan memungkinkan manajemen sumber daya lebih efisien. Misalnya, banyak pengguna dapat saling berbagi printer tunggal dengan kualitas tinggi, dibandingkan memakai printer kualitas rendah di masing-masing meja kerja. Selain itu, lisensi perangkat lunak jaringan dapat lebih murah dibandingkan lisensi stand-alone terpisah untuk jumlah pengguna sama.
Jaringan membantu mempertahankan informasi agar tetap andal dan up-to-date. Sistem penyimpanan data terpusat yang dikelola dengan baik memungkinkan banyak pengguna mengaskses data dari berbagai lokasi yang berbeda, dan membatasi akses ke data sewaktu sedang diproses.
Jaringan membantu mempercepat proses berbagi data (data sharing). Transfer data pada jaringan selalu lebih cepat dibandingkan sarana berbagi data lainnya yang bukan jaringan.
Jaringan memungkinkan kelompok-kerja berkomunikasi dengan lebih efisien. Surat dan penyampaian pesan elektronik merupakan substansi sebagian besar sistem jaringan, disamping sistem penjadwalan, pemantauan proyek, konferensi online dan groupware, dimana semuanya membantu team bekerja lebih produktif.
Jaringan membantu usaha dalam melayani klien mereka secara lebih efektif. Akses jarak-jauh ke data terpusat memungkinkan karyawan dapat melayani klien di lapangan dan klien dapat langsung berkomunikasi dengan pemasok.
Ada tiga tipe jaringan yang umum yang digunakan antara lain :
  • Jaringan WorkGroup,
  • Janringan Lan, dan
  • Jaringan Wan
Jaringan Workgroup
Jaringan ini terdiri dari beberapa unit komputer yang dihubungkan dengan menggunakan Network Interface Card atau yang biasa disebut dengan Local Area Network Card, serta dengan menggunakan kabel BNC maupun UTP. Semua unit komputer yang terhubung dapat mengakses data dari unit komputer lainnya dan juga dapat melakukan print document pada printer yang terhubung dengan unit komputer lainnya.
Keuntungan Jaringan Workgroup.
  • Pertukaran file dapat dilakukan dengan mudah (File Sharing).
  • Pemakaian printer dapat dilakukan oleh semua unit komputer (Printer Sharing).
  • Akses data dari/ke unit komputer lain dapat di batasi dengan tingkat sekuritas pada password yang diberikan.
  • Komunikasi antar karyawan dapat dilakukan dengan menggunakan E-Mail & Chat.
  • Bila salah satu unit komputer terhubung dengan modem, maka semua atau sebagian unit komputer pada jaringan ini dapat mengakses ke jaringan Internet atau mengirimkan fax melalui 1 modem.

Jaringan LAN
LAN (Local Area Network) adalah suatu kumpulan komputer, dimana terdapat beberapa unit komputer (client) dan 1 unit komputer untuk bank data (server). Antara masing-masing client maupun antara client dan server dapat saling bertukar file maupun saling menggunakan printer yang terhubung pada unit-unit komputer yang terhubung pada jaringan LAN.
Berdasarkan kabel yang digunakan ,ada dua cara membuat jaringan LAN, yaitu  dengan kabel BNC dan kabel UTP.
Keuntungan Jaringan LAN.
  • Pertukaran file dapat dilakukan dengan mudah (File Sharing).
  • Pemakaian printer dapat dilakukan oleh semua client (Printer Sharing).
  • File-file data dapat disimpan pada server, sehingga data dapat diakses dari semua client menurut otorisasi sekuritas dari semua karyawan, yang dapat dibuat berdasarkan struktur organisasi perusahaan sehingga keamanan data terjamin.
  • File data yang keluar/masuk dari/ke server dapat di kontrol.
  • Proses backup data menjadi lebih mudah dan cepat.
  • Resiko kehilangan data oleh virus komputer menjadi sangat kecil sekali.
  • Komunikasi antar karyawan dapat dilakukan dengan menggunakan E-Mail & Chat.

  • Bila salah satu client/server terhubung dengan modem, maka semua atau sebagian komputer pada jaringan LAN dapat mengakses ke jaringan Internet atau mengirimkan fax melalui 1 modem.

Jaringan WAN
WAN (Wide Area Network) adalah kumpulan dari LAN dan/atau Workgroup yang dihubungkan dengan menggunakan alat komunikasi modem dan jaringan Internet, dari/ke kantor pusat dan kantor cabang, maupun antar kantor cabang. Dengan sistem jaringan ini, pertukaran data antar kantor dapat dilakukan dengan cepat serta dengan biaya yang relatif murah. Sistem jaringan ini dapat menggunakan jaringan Internet yang sudah ada, untuk menghubungkan antara kantor pusat dan kantor cabang atau dengan PC Stand Alone/Notebook yang berada di lain kota ataupun negara.
Keuntungan Jaringan WAN.
  • Server kantor pusat dapat berfungsi sebagai bank data dari kantor cabang.
  • Komunikasi antar kantor dapat menggunakan E-Mail & Chat.
  • Dokumen/File yang biasanya dikirimkan melalui fax ataupun paket pos, dapat dikirim melalui E-mail dan Transfer file dari/ke kantor pusat dan kantor cabang dengan biaya yang relatif murah dan dalam jangka waktu yang sangat cepat.
  • Pooling Data dan Updating Data antar kantor dapat dilakukan setiap hari pada waktu yang ditentukan.

kelebihan jaringan peer to peer dan client server

KELEBIHAN, KEURANGAN DARI CLIENT SERVER DAN PEER TO PEER

A.   Jaringan client server
Dalam jaringan ini satu komputer berfungsi sebagai pusat pelayanan (server) dan komputer yang lain berfungsi meminta pelayanan ( client ). Sesuai dengan namanya, client server berarti adanya pembagian kerja pengelolaan data antara client dan server. Saat ini, sebagian besar jaringan menggunakan model client/server.

B.    Jaringan Peer to Peer
Dalam jaringan ini tidak ada komputer yang berfungsi khusus, dan semua komputer dapat berfungsi sebagai client dan server dalam satu saat bersamaan. Pengguna masing-masing komputer bertanggung jawab terhadap administrasi resource komputer ( dengan membuat nama user, membuat share, menandai ijin mengakses share tersebut). Tiap-tiap user bertanggung jawab juga mengenal pembackupan data pada komputer. Sayangnya penempatan resource dapat menjadi sulit pada network peer to peer yang mempunyai lebih banyak komputer



Kelebihan peer to peer
Kelebihan client server
Pelaksanaan tidak terlalu mahal
Memberikan keamanan yang lebih baik
Tidak membutuhkan software server NOS ( Network Operating System )
Lebih mudah pengaturannya bila networknya besar karena administrasinya disentralkan
Tidak membutuhkan administrator network yang handal
Semua data dapat dibackup pada satu lokasi sentral
Kerugian
Kerugian
Tidak cocok untuk network skala besar, administrasi menjadi tidak terkontrol
Membutuhkan software NOS yang mahal contoh : NT atau server Windows 2000, XP,Novell, UNIX
Tiap user harus dilatih untuk menjalankan tugas administrative
Membutuhkan hardware yang lebih tinggi dan mahal untuk mesin server
Keamanan kurang
Membutuhkan administrator yang profesional
Semua mesin yang sharing resource tidak mempengaruhi performa
Mempunyai satu titik lemah jika menggunakan satu server, data user menjadi tak ada jika server mati.
 

konfigurasi

TCP/IP & Kelas-kelas IP Address

Pengalamatan bertujuan bagaimana supaya data yang dikirim sampai pada mesin yang sesuai (mesin tujuan) dan bagaimana hal tersebut dapat dilakukan oleh operator dengan mudah. Untuk itu maka data dari suatu host (komputer) harus dilewatkan ke jaringan menuju host tujuan, dan dalam komputer tersebut data akan disampaikan ke user atau proses yang sesuai. TCP/IP menggunakan tiga skema untuk tugas ini :
==>Addressing
IP address yang mengidentifikasikan secara unik setiap host di jaringan, sehingga dapat menjamin data dikirim ke alamat yang benar.
==>Routing
Pengaturan gateway untuk mengirim data ke jaringan dimana host tujuan berada.
==> Multiplexing
Pengaturan nomor port dan protokol yang mengirim data pada modul software yang benar di dalam host.
Masing-masing skema penting untuk pengiriman data antar dua aplikasi yang bekerjasama dalam jaringan TCP/IP.
IP address berupa bilangan biner 32 bit dan ditulis sebagai 4 urutan bilangan desimal yang dipisahkan dengan tanda titik. Format penulisan IP adalah : xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx, dengan x adalah bilangan biner 0 atau 1. Dalam implementasinya IP address ditulis dalam bilangan desimal dengan bobot antara 0 – 255 (nilai desimal mungkin untuk 1 byte). IP address terdiri dari bagian jaringan dan bagian host, tapi format dari bagian-bagian ini tidak sama untuk setiap IP address.

Jumlah bit alamat yang digunakan untuk mengidentifikasi jaringan, dan bilangan yang digunakan untuk mengidentifikasi host berbeda-beda tergantung kelas alamat yang digunakan. Ada tiga kelas alamat utama, yaitu kelas A, kelas B, dan kelas C. Dengan memeriksa beberapa bit pertama dari suatu alamat , software IP bisa dengan cepat membedakan kelas address dan strukturnya.
Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan pemakai:
Kelas IP Address
A. IP Address kelas A :
~Bit pertama dari IP address adalah 0
~Jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya : 0 – 127
~Hanya ada kurang dari 128 jaringan kelas A
~Setiap jaringan kelas A bisa mempunyai jutaan host
IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP
1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A. IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya.
Dengan demikian, cara membaca IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah:
Network ID = 113
Host ID = 46.5.6
Sehingga IP address diatas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113.
B. IP Address kelas B :
~Bit pertama dari IP address adalah 10
~Jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya : 128 – 191
~Terdapat ribuan jaringan kelas B
~Setiap jaringan kelas B bisa mempunyai ribuan host
IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada IP address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1
Network ID = 132.92
Host ID = 121.1
Sehingga IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada network nomor 132.92. dengan panjang host ID 16 bit, network dengan IP address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host. Range IP128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx

C. IP Address kelas C :
~Bit pertama dari IP address adalah 110
~Jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya 192 – 223
~Terdapat jutaan jaringan kelas C
~Setiap jaringan kelas C hanya mempunyai kurang dari 254 host
IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x.
Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network Id dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin.
. IP Address kelas D :
~Bit pertama dari IP address adalah 111
~Nomor jaringan dengan IP yang byte pertamanya lebih dari 223
~Merupakan address yang dialokasikan untuk kepentingan khusus
E. IP Address kelas E :
~Bit pertama dari IP address adalah 11110
~ Merupakan address yang dialokasikan untuk Eksperimen

IP address dan subnet mask

ABSTRAK
Salah satu protokol pendukung komunikasi jaringan adalah TCP/IP, protokol ini
diberikan pada setiap komputer yang terhubung pada suatu jaringan agar bisa dikenali
dalam jaringan tersebut. Dalah hal ini setiap komputer diberikan alamat logika (IP
address). Penelitian ini membahas aplikasi untuk menentukan alamat IP dan subnetmask
host pada jaringan perusahaan dengan metode subnetting. Tujuan penelitian adalah untuk
membangun software aplikasi yang memberikan kemudahan pada user dalam menentukan
IP address dan menentukan subnetmask host pada masing-masing departemen yang
terdapat dalam suatu jaringan secara bijaksana berdasarkan jumlah PC masing-masing
departemen. Hasil akhir dari keluaran sistem berupa nomor network baru, rentang alamat
IP, alamat broadcast, dan subnetmask untuk masing-masing departemen.
Kata kunci: IP address, subnetmask, host, broadcast.
1. PENDAHULUAN
IP address merupakan alamat logika yang di berikan ke semua perangkat
jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address memungkinkan host
pada jaringan yang berbeda maupun pada jaringan yang sama untuk bisa saling
berkomunikasi walaupun dlm platform yang berbeda. Untuk mengatasi kesulitan
dalam perhitungan alamat IP munculah suatu metode yang dinamakan subnetting
yang berfungsi memperbanyak Network ID dimiliki dengan cara mengorbankan
sebagian Host ID untuk membuat Network ID tambahan.
Berdasarkan hal tersebut maka akan dibangun sebuah software aplikasi
yang dapat membantu seorang user dalam menentukan IP Address host yang ada
pada suatu jaringan secara efektif dengan pertimbangan banyaknya jumlah host
yang ada pada masing-masing divisi/departemen.
Penelitian ini memiliki batasan sebagai berikut:
a. Aplikasi akan menampilkan hasil dari prosses subnetting yang dari masingmasing
divisi/departemen.
b. Rentang IP Address pada setiap divisi/departemen bisa berbeda-beda
berdasarkan jumlah host yang telah user inputkan sebelumnya.
c. Jumlah divisi/departemen dibatasi maksimal 10.
d. IP yang digunakan adalah IPv4 (IP version 4).
2 Mubarak & Wahid – Aplikasi Menentukan IP Address & Subnetmask Host pada Jaringan
e. Kelas IP yang digunakan adalah kelas A, B dan C
f. Aplikasi ini dijalankan dalam sistem operasi Microsoft Windows.
2. LANDASAN TEORI
2.1 IP Address
IP address merupakan bilangan biner 32 bit yang terbagi menjadi empat
kelompok, sehingga masing-masing kelompok terdiri dari bilangan biner 8 bit. Ini
merupakan implementasi alamat IP yang disebut IPv4 (Wagito, 2005). Sebagai
contoh:
11000000.10101000.01100100.01100111
alamat IP di atas setelah di konversi ke desimal menjadi:
192.168.100.103
Masing-masing kelompok bit biner terdiri dari 8 bit, sehingga jika diubah
menjadi bilangan desimal, maka bilangan yang mungkin adalah dari 0 (biner =
00000000) sampai 255 (biner = 11111111) yaitu ada 256 bilangan desimal.
2.2 Jenis IP Address
a. Classfull
Classfull merupakan metode pembagian IP address berdasarkan kelas dimana
IP address (yang berjumlah sekitar 4 milyar) dibagi ke dalam lima kelas, yaitu
kelas A, B, C, D dan E.
b. Classless
Classless addressing disebut juga sebagai pengalamatan tanpa kelas. Classless
addressing Saat ini mulai banyak diterapkan, yakni dengan mengalokasikan IP
address dalam notasi Classless Inter Domain Routing (CIDR). Istilah lain yang
digunakan untuk menyebut bagian IP address yang menunjuk suatu jaringan
secara lebih spesifik disebut juga dengan Network Prefik. Biasanya dalam
menuliskan network prefix suatu kelas IP address digunakan tanda garis
miring (slash) “/” diikuti dengan angka yang menunjukkan panjang network
prefix dalam bit.
2.3 Network ID, Host ID, dan Broadcast
Alamat IP pada dasarnya terbagi menjadi dua bagian yaitu Network ID dan
Host ID. Network ID untuk menentukan alamat jaringan, sedangkan Host ID
menentukan alamat host. Secara simbolik IP address juga bisa dituliskan sebagai 4
kelompok huruf seperti pada tabel 1. Selain itu IP address juga dapat dituliskan
seperti yang tampak dalam tabel 2.
Tabel 1. Tabel simbolisasi IP address
W X Y Z
Media Informatika, Vol. 4, No. 1, Juni 2006, 1-11 3
Tabel 2. Tabel Network ID dan Host ID
Kelas Network ID Host ID Default Subnet Mask
A w. x.y.z 255.0.0.0
B w.x y.z 255.255.0.0
C w.x.y z 255.255.255.0
Network ID akan menentukan alamat jaringan peralatan tersebut. Alamat
jaringan adalah alamat IP yang mana bit bilangan bagian host semuanya dibuat
menjadi 0. Alamat jaringan akan menentukan lokasi peralatan dalam sistem
jaringan, apakah ada pada lokasi yang sama atau tidak.
Host ID menentukan nomor host atau kartu jaringan untuk peralatan
jaringan yang dimaksud. Bagian host akan menentukan alamat host.
Selain alamat jaringan dan alamat host, juga dapat diambil pengertian
tentang alamat broadcast. Alamat broadcast adalah IP address yang semua bit
bilangan bagian host dibuat menjadi 1. Alamat broadcast digunakan untuk
berbicara secara simultan kepada semua peralatan dalam satu jaringan.
3. METODE PERANCANGAN
Metode perancangan perangkat lunak yang digunakan untuk mengelementasikan
adalah dengan metode berarah aliran data. Metode ini menyajikan
diagram alir (flowchart) yang menggambarkan proses pemasukan data pada
sistem, bagaimana data diproses sampai dengan penyajian data kepada user. Pada
perancangan ini digunakan perancangan arsitektural.
Perancangan arsitektural merupakan pembuatan sistem aplikasi dari
Perhitungan IP Address beserta implementasinya dengan menggunakan
pemrograman yang sesuai dengan karakteristik software tersebut, bagian umum
dari aplikasi ini bisa dilihat pada gambar 1 untuk pilihan manual dan gambar 2
untuk pilihan otomatis.
Gambar 1. Struktur Umum Software aplikasi Perhitungan IP Address Manual
Penjelasan dari bagian-bagian struktur umum sofware aplikasi Perhitungan
IP address manual adalah sebagai berikut:
4 Mubarak & Wahid – Aplikasi Menentukan IP Address & Subnetmask Host pada Jaringan
1. Input
Bagian Input adalah bagian dalam memberikan data yang dibutuhkan agar
dapat diproses melalui software aplikasi Perhitungan IP Address. Pada bagian
ini user menginputkan data Nomer Network yang akan di subnettkan, jumlah
departemen dan nama departemen beserta jumlah PC masing-masing
departemen.
2. Proses
Bagian Proses adalah bagian untuk mengeksekusi semua fungsi maupun
prosedur dari keseluruhan proses pada software aplikasi Perhitungan IP
Address ini. Pada Bagian ini sistem akan memproses data yang telah di
inputkan user. Pertama-tama sistem akan membaca nomer network, Jumlah
departemen dan Jumlah PC masing-masing departemen yang telah di
inputkan user. Berikutnya sistem akan menentukan Kelas IP berdasarkan
nomer network yang telah di inputkan. Kemudian sistem akan membaca
jumlah PC tertinggi dari data yang telah diinputkan user, apakah masuk
dalam rentang jumlah maksimum host pada kelas tersebut atau tidak. Jika Ya
maka sistem akan melakukan proses subnetting, namun jika tidak, sistem akan
menentukan kelas mana yang tepat untuk jumlah PC tersebut, kemudian
melakukan proses subnetting setelah menentukan nomer network baru.
3. Output
Bagian Output adalah bagian akhir dari keseluruhan proses pada software
aplikasi Perhitungan IP Address. Pada software ini data hasil akhir dari proses
adalah berupa data hasil subnetting diantaranya adalah: Nomer Network
masing-masing departemen, Rentang IP Address berdasarkan jumlah PC
masing-masing departemen, Alamat Broadcast dan Subnetmask.
Untuk proses kerja sistem bisa dilihat dari pseude code berikut:
IP Awal dimasukkan oleh User,
User memasukan data jumlah departemen,nama departemen dan jumlah PC masingmasing
departemen,
Cari Jumlah PC Tertinggi Dari Semua Departemen,
CAri Kelas yang tepat untuk proses subnetting
Jika PCTertinggi <= 62 dan PCTertinggi >= 2 maka kelas yang Tepat Adalah
KELAS C
Jika PCTertinggi <= 16382 dan PCTertinggi >62 maka kelas yang Tepat Adalah
KELAS B
Jika PCTertinggi <= 4194302 dan PCTertinggi >16382 maka kelas yang Tepat
Adalah KELAS A
Jika PCTertinggi > 4194302 atau IPKolom1 > 223 maka Tampilkan Informasi
TIDAK MASUK KELAS
Kemudian lakukan pengecekan kondisi mencukupi, kurang atau tidak Efektif
Untuk Kondisi mencukupi
Jika (PCTertinggi <= 62 dan PCTertinggi >= 2) dan (IPKolom1 >= 192 dan
IPKolom1 <= 223) Atau
Jika (PCTertinggi <= 16382 dan PCTertinggi >62) dan (IPKolom1 >= 128 dan
IPKolom1 <= 191) Atau
Jika (PCTertinggi <= 4194302 dan PCTertinggi >16382) dan (IPKolom1 >= 1 dan
IPKolom1 <= 126)
maka Kondisi MENCUKUPI dan lakukan proses subnetting
Media Informatika, Vol. 4, No. 1, Juni 2006, 1-11 5
Untuk Kondisi kurang
Jika (IPKolom1 >= 192 dan IPKolom1 <= 223) dan (PCTertinggi <= 16382 dan
PCTertinggi >62) Maka Kelas Yang Tepat adalah KELAS B
Jika (IPKolom1 >= 192 dan IPKolom1 <= 223) dan (PCTertinggi <= 4194302 dan
PCTertinggi >16382) Maka Kelas Yang Tepat adalah KELAS A
Jika (IPKolom1 >= 128 dan IPKolom1 <= 191) dan (PCTertinggi <= 4194302 dan
PCTertinggi >16382) Maka Kelas Yang Tepat adalah KELAS A
Kemudian lakukan pemberian IP baru
Lakukan RandomIPKolom1(KelasYangTepat)
Untuk KelasYangTepat = KELAS A rentang random 1-126
Untuk KelasYangTepat = KELAS B rentang random 128-191
Untuk KelasYangTepat = KELAS C rentang random 192-223
Untuk KolomIP 2,3&4 rentang random (0-224)
Lakukan Proses Subnetting
Untuk Kondisi Tidak Efektif
Jika (IPKolom1 >= 1 dan IPKolom1 <= 126) dan (PCTertinggi <= 16382 dan
PCTertinggi >62) Maka Kelas Yang Tepat adalah KELAS B
Jika (IPKolom1 >= 1 dan IPKolom1 <= 126) dan (PCTertinggi <= 62 dan
PCTertinggi >= 2) Maka Kelas Yang Tepat adalah KELAS C
Jika (IPKolom1 >= 128 dan IPKolom1 <= 191) dan (PCTertinggi <= 62 dan
PCTertinggi >= 2) Maka Kelas Yang Tepat adalah KELAS C
Kemudian lakukan pemberian IP baru
Lakukan RandomIPKolom1(KelasYangTepat)
Untuk KelasYangTepat = KELAS A rentang random 1-126
Untuk KelasYangTepat = KELAS B rentang random 128-191
Untuk KelasYangTepat = KELAS C rentang random 192-223
Untuk KolomIP 2,3&4 rentang random (0-224)
Lakukan Proses Subnetting
Sedangkan perancangan arsitektural sistem untuk pilihan otomatis
digambarkan sebagai bagan alir yang tampak pada gambar 2.
Gambar 2. Struktur Umum Software aplikasi Perhitungan IP Address Otomatis
Penjelasan dari bagian-bagian struktur umum sofware aplikasi Perhitungan
IP Address otomatis adalah sebagai berikut:
1. Input
Bagian Input adalah bagian dalam memberikan data yang dibutuhkan agar
dapat diproses melalui software aplikasi Perhitungan IP Address. Berbeda
dengan subneeting manual, pada bagian ini user tidak menginputkan nomer
6 Mubarak & Wahid – Aplikasi Menentukan IP Address & Subnetmask Host pada Jaringan
network tetapi hanya menginputkan data Jumlah departemen dan nama
departemen beserta jumlah PC masing-masing departemen.
2. Proses
Bagian Proses adalah bagian untuk mengeksekusi semua fungsi maupun
prosedur dari keseluruhan proses pada software aplikasi Perhitungan IP
Address ini. Pada Bagian ini sistem akan memproses data yang telah di
inputkan user. Pertama-tama sistem akan membaca jumlah PC tertinggi dari
data yang telah diinputkan user. Berikutnya sistem akan menentukan kelas
mana yang lebih efisien untuk jumlah PC tersebut. Kemudian sistem akan
memberikan alamat IP secara acak sesuai dengan kelas yang telah ditentukan
untuk melakukan proses subnetting.
3. Output
Bagian Output adalah bagian akhir dari keseluruhan proses pada software
aplikasi Perhitungan IP Address. Pada software ini data hasil akhir dari proses
adalah berupa data hasil subnetting diantaranya adalah: Nomor Network
masing-masing departemen, Rentang IP Address berdasarkan jumlah PC
masing-masing departemen, Alamat Broadcast dan Subnetmask.
Untuk proses kerja sistem dapat dilihat dari pseude code berikut:
User memasukan data jumlah departemen,nama departemen dan jumlah PC
masing-masing departemen,
Cari Jumlah PC Tertinggi Dari Semua Departemen
CAri Kelas yang tepat untuk proses subnetting
Jika PCTertinggi <= 62 dan PCTertinggi >= 2 maka kelas yang Tepat Adalah
KELAS C
Jika PCTertinggi <= 16382 dan PCTertinggi >62 maka kelas yang Tepat Adalah
KELAS B
Jika PCTertinggi <= 4194302 dan PCTertinggi >16382 maka kelas yang Tepat
Adalah KELAS A
Jika PCTertinggi > 4194302 atau IPKolom1 > 223 maka Tampilkan Informasi
TIDAK MASUK KELAS
Kemudian Tentukan IP address yang akan disubnettkan dengan cara :
Lakukan RandomIPKolom1(KelasYangTepat)
Untuk KelasYangTepat = KELAS A rentang random 1-126
Untuk KelasYangTepat = KELAS B rentang random 128-191
Untuk KelasYangTepat = KELAS C rentang random 192-223
Untuk KolomIP 2,3&4 rentang random (0-224)
Lakukan Proses Subnetting
Untuk proses subnetting dapat dilihat dalam pseude code berikut:
Tentukan (Pangkat Terdekat – 2) yang hasilnya >= Jumlah host departemen
Tentukan Bit Host Baru
Untuk Kelas A mempunyai 24 bit host standard
Bit Host BAru Kelas A = Pangkat Terdekat
Untuk Kelas B mempunyai 16 bit host standard
Bit Host BAru Kelas B = Pangkat Terdekat
Kelas C mempunyai 8 bit host standard
Bit Host BAru Kelas C = Pangkat Terdekat
Media Informatika, Vol. 4, No. 1, Juni 2006, 1-11 7
Tentukan Bit Network
Kelas A mempunyai 24 bit host standard
Bit Network Kelas A : BitHostStandardKelasA – Pangkat Terdekat
Tentukan Subnetmask Baru
Kelas B mempunyai 16 bit host standard
Bit Network Kelas B : BitHostStandardKelasB – Pangkat Terdekat
Tentukan Subnetmask Baru
Kelas C mempunyai 8 bit host standard
Bit Network Kelas C : BitHostStandardKelasC – Pangkat Terdekat
Tentukan Subnetmask Baru
Tentukan Jumlah Subnet yang mungkin
Jumsubnet Yang mungkin : 2^ BitNetwork(KelasYgTepat)
Tentukan Kelipatan Kelompok Tabel IP
256 – Subnetmask Baru
4. IMPLEMENTASI
Halaman utama merupakan tampilan yang memuat berbagai macam
kebutuhan sistem, diantaranya adalah kebutuhan input, output dan menu, seperti
yang terlihat pada gambar 3.
Gambar 3. HalamanUtama
Di dalam tampilan utama terdapat 2 aktifitas bagi user untuk berinteraksi
dengan sistem yaitu:
1. Pilihan Manual
Urutan langkah proses Manual adalah sebagai berikut:
8 Mubarak & Wahid – Aplikasi Menentukan IP Address & Subnetmask Host pada Jaringan
a. Klik ComboBox jumlah departemen pilih jumlah yang dibutuhkan
b. Klik opsi RadioButton Manual
c. Inputkan IP Address yang akan di subnetkan
d. Inputkan Nama Departemen pada StringGrid yang tersedia
e. Inputkan Jumlah PC masing-masing departemen yang terdapat pada
tringGrid.
2. Pilihan Otomatis
Urutan langkah pilihan otomatis tidak jauh beda dengan proses manual,
hanya saja pada pilihan otomatis user tidak diharuskan menginputkan IP
Address. Langkah prosesnya adalah sebagai berikut:
a. Klik ComboBox jumlah departemen pilih jumlah yang dibutuhkan
b. Klik opsi RadioButton Otomatis
c. Inputkan Nama Departemen pada StringGrid yang tersedia
d. Inputkan Jumlah PC masing-masing departemen yang terdapat pada
StringGrid.
Pada Halaman utama terdapat beberapa komponen untuk input jumlah
departemen dan pilihan manual maupun otomatis. Semua dikelompokkan dalam
sebuah GroupBox yang diberi nama IP System. Pada bagian input IP System
terdapat 2 komponen yaitu:
1. ComboBox yang digunakan untuk menyimpan list jumlah departemen
2. RadioButton digunakan untuk menentukan pilihan sistem secara manual
maupun otomatis. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 4.
Gambar 4. Input IP System
Pada pilihan manual dibutuhkan inputan berupa IP Address yang akan di
subnettkan. Untuk kebutuhan ini dibutuhkan sebuah komponen GroupBox yang
diberi nama IP Address dan 4 buah komponen Edit. Dapat dilihat pada gambar 5.
Gambar 5. Input IP Address
Selain itu untuk input nama departemen dan jumlah PC masing-masing
departemen digunakan sebuah komponen StringGrid seperti pada gambar 6.
Media Informatika, Vol. 4, No. 1, Juni 2006, 1-11 9
Gambar 6. Input Nama Departemen dan Jumlah PC
Untuk menampilkan proses perhitungan sistem digunakan sebuah
komponen memo seperti pada gambar 7.
Gambar 7. Output Proses Perhitungan Sistem
Untuk menjalankan pengolahan data yang telah diinputkan pada sistem
kemudian menampilkan hasil proses di butuhkan sebuah komponen SpeedButton
yang diberi nama tombol Proses seperti yang terlihat pada gambar 8.
Sedangkan halaman tabel menampilkan hasil dari proses subnetting. Pada
tampilan ini sistem akan menampilkan Output dari sistem berupa Nama
Departemen, Network ID, Range IP, Alamat Broadcast dan Subnetmask. Halaman
Tabel terlihat pada gambar 9.
10 Mubarak & Wahid – Aplikasi Menentukan IP Address & Subnetmask Host pada Jaringan
Gambar 8. Tombol Proses pada halaman Utama
Gambar 9. Halaman Tabel
5. SIMPULAN
Setelah dilakukan analisis terhadap sistem aplikasi untuk menghitung IP
address dan menentukan subnetmask, maka didapatkan beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
Media Informatika, Vol. 4, No. 1, Juni 2006, 1-11 11
1. Perangkat lunak yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman Delphi 6.0
ini dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam penentuan IP
address dan subnetmask dalam pengalamatan suatu jaringan berdasarkan
jumlah PC yang telah diinputkan.
2. Pengujian sistem terhadap pemasukan data yang tidak benar memberikan
hasil yang baik. Sistem mampu mengantisipasi kesalahan pemasukan data
dengan memberikan pesan kesalahan pada user.
3. Untuk proses perhitungan otomatis, sistem bekerja dengan baik, user hanya
memasukkan data jumlah PC tanpa memasukkan data IP address. Namun
sistem dapat menentukan langsung IP address yang tepat beserta
subnetmasknya berdasarkan jumlah PC yang telah dimasukan, sehingga
memberikan kemudahan bagi user yang kurang memahami dalam penetuan
kelas IP address.

Minggu, 23 Oktober 2011

Protokol jaringan

Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras.
Protokol perlu diutamakan pada penggunaan standar teknis, untuk menspesifikasi bagaimana membangun komputer atau menghubungkan peralatan perangkat keras. Protokol secara umum digunakan pada komunikasi real-time dimana standar digunakan untuk mengatur struktur dari informasi untuk penyimpanan jangka panjang.
Sangat susah untuk menggeneralisir protokol dikarenakan protokol memiliki banyak variasi didalam tujuan penggunaanya. Kebanyakan protokol memiliki salah satu atau beberapa dari hal berikut:
  • Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer atau mesin lainnya.
  • Melakukan metode "jabat-tangan" (handshaking).
  • Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan.
  • Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
  • Bagaimana format pesan yang digunakan.
  • Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna.
  • Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya
  • Mengakhiri suatu koneksi.
Untuk memudahkan memahami Protokol, kita mesti mengerti Model OSI. Dalam Model OSI terdapat 7 layer dimana masing-masing layer mempunyai jenis protokol sesuai dengan peruntukannya.

Prinsip-prinsip Desain Protokol

Dalam membuat protokol ada tiga hal yang harus dipertimbangkan, yaitu efektivitas, kehandalan, dan Kemampuan dalam kondisi gagal di network.

Standarisasi Protokol

Agar protokol dapat dipakai untuk komunikasi diberbagai pembuat perangkat maka dibutuhkan standarisasi protokol. Banyak lembaga dunia yang bekerja untuk standarisasi protokol. Yang saat ini banyak mengeluarkan standarisasi protokol yaitu IETF, ETSI, ITU, dan ANSI.


Protokol Jaringan

Kata protokol dibidang komputer digunakan untuk menjelaskan suatu aturan untuk saling berhubungan antara berbagai unit. Peralatan jaringan komputer mengikuti protokol dalam berkomunikasi satu sama lain.Sejak awal terdapat keragaman produk perangkat keras dan perangkat lunak Jaringan komputer yang tersedia di pasar. Keragaman ini disatu sisi menguntungkan pemakai peralatan Jaringan komputer karena mendorong persaingan di antara pemasok dan menyediakan pilihan model yang luas, namun keragaman ini menjadi beban karena sulit untuk saling menghubungkan produk dari para pemasok yang berbeda.
Sejumlah perusahaan manufaktur peralatan jaringan komputer menyadari potensi ketidak sesuaian peralatan sebelum situasi menjadi tidak terkendali. IBM adalah salah satunya. Pada tahun 1970 IBM memasarkan 200 produk jaringan komputer yang berbeda yang dapat saling dihubungkan dengan 15 cara yang berbeda, dan majemen IBM memutuskan bahwa satu set protokol perlu disefinisikan agar menjadi panduan bagi pengembang di masa depan. IBM menamakan system protokolnya dengan System Network Architecture (SNA).
SNA diterima begitu baik sehingga perusahaan manufakture komputer lain mengembangkan standar mereka sendiri. Misalnya burroughs mengumumkan Burrougs Network Architecture (BNA) dan Honeywell mengembangkan Distibuted System Environment (DSE), namun para pemakai tidak melihat banyaknya standar dari perusahaan manufaktur sebagai solusi bagi permasalahan mereka. Misalnya, SNA dari IBM memudahkan hubungan dengan perangkat keras dan perangkat lunak IBM, tetapi tidak membantu pemakai yang ingin menggbungkan produk IBM dengan pemasok lain.

Kelebihan dan kekurangan topologi

Topologi jaringan


Topologi jaringan adalah, hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Topologi jaringan dapat dibagi menjadi 5 kategori utama seperti di bawah ini.
Setiap jenis topologi di atas masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Pemilihan topologi jaringan didasarkan pada skala jaringan, biaya, tujuan, dan pengguna.

Topologi cincin

Topologi cincin adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan.

Karakteristik Topologi Ring
• Node-node dihubungkan secara serial di
sepanjang kabel, dengan bentuk jaringan seperti
lingkaran.
• Sangat sederhana dalam layout seperti jenis
topologi bus.
• Paket-paket data dapat mengalir dalam satu arah
(kekiri atau kekanan) sehingga collision dapat
dihindarkan.
• Problem yang dihadapi sama dengan topologi
bus, yaitu: jika salah satu node rusak maka
seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam
jaringan tersebut.
• Tipe kabel yang digunakan biasanya kabel UTP
atau Patch Cable (IBM tipe 6).

Keuntungan Topologi Ring
n Data mengalir dalam satu arah sehingga
terjadinya collision dapat dihindarkan.
n Aliran data mengalir lebih cepat karena
dapat melayani data dari kiri atau kanan
dari server.
n Dapat melayani aliran lalulintas data yang
padat, karena data dapat bergerak kekiri
atau kekanan.
n Waktu untuk mengakses data lebih
optimal.

Karakteristik Topologi Star
• Setiap node berkomunikasi langsung dengan
konsentrator (HUB)
• Bila setiap paket data yang masuk ke
consentrator (HUB) kemudian di broadcast
keseluruh node yang terhubung sangat banyak
(misalnya memakai hub 32 port), maka kinerja
jaringan akan semakin turun.
• Sangat mudah dikembangkan
• Jika salah satu ethernet card rusak, atau salah
satu kabel pada terminal putus, maka
keseluruhhan jaringan masih tetap bisa
berkomunikasi atau tidak terjadi down pada
jaringan keseluruhan tersebut.
• Tipe kabel yang digunakan biasanya jenis UTP.
Keuntungan Topologi Star
n Cukup mudah untuk mengubah dan menambah
komputer ke dalam jaringan yang menggunakan
topologi star tanpa mengganggu aktvitas jaringan
yang sedang berlangsung.
n Apabila satu komputer yang mengalami
kerusakan dalam jaringan maka komputer
tersebut tidak akan membuat mati seluruh
jaringan star.
n Kita dapat menggunakan beberapa tipe kabel di
dalam jaringan yang sama dengan hub yang
dapat mengakomodasi tipe kabel yang berbeda.
Kerugian Topologi Star
• Memiliki satu titik kesalahan, terletak pada hub.
Jika hub pusat mengalami kegagalan, maka
seluruh jaringan akan gagal untuk beroperasi.
• Membutuhkan lebih banyak kabel karena semua
kabel jaringan harus ditarik ke satu central point,
jadi lebih banyak membutuhkan lebih banyak
kabel daripada topologi jaringan yang lain.
• Jumlah terminal terbatas, tergantung dari port yang ada
pada hub.
• Lalulintas data yang padat dapat menyebabkan jaringan
bekerja lebih lambat



Karakteristik Topologi Mesh
• Topologi mesh memiliki hubungan yang
berlebihan antara peralatan-peralatan
yang ada.
• Susunannya pada setiap peralatan yang
ada didalam jaringan saling terhubung
satu sama lain.
• jika jumlah peralatan yang terhubung
sangat banyak, tentunya ini akan sangat
sulit sekali untuk dikendalikan
dibandingkan hanya sedikit peralatan saja
yang terhubung.
Keuntungan Topologi Mesh
n Keuntungan utama dari penggunaan
topologi mesh adalah fault tolerance.
n Terjaminnya kapasitas channel
komunikasi, karena memiliki hubungan
yang berlebih.
n Relatif lebih mudah untuk dilakukan
troubleshoot.
Kerugian Topologi Mesh
• Sulitnya pada saat melakukan instalasi
dan melakukan konfigurasi ulang saat
jumlah komputer dan peralatan-peralatan
yang terhubung semakin meningkat
jumlahnya.
• Biaya yang besar untuk memelihara
hubungan yang berlebih.


Karakteristik Topologi BUS
• Node – node dihubungkan secara serial
sepanjang kabel, dan pada kedua ujung kabel
ditutup dengan terminator.
• Sangat sederhana dalam instalasi
• Sangat ekonomis dalam biaya.
• Paket-paket data saling bersimpangan pada
suatu kabel
• Tidak diperlukan hub, yang banyak diperlukan
adalah Tconnector pada setiap ethernet card.
• Problem yang sering terjadi adalah jika salah
satu node rusak, maka jaringan keseluruhan
dapat down, sehingga seluruh node tidak bisa
berkomunikasi dalam jaringan tersebut.
Keuntungan Topologi BUS
• Topologi yang sederhana
• Kabel yang digunakan sedikit untuk
menghubungkan komputer-komputer atau
peralatan-peralatan yang lain
• Biayanya lebih murah dibandingkan
dengan susunan pengkabelan yang lain.
• Cukup mudah apabila kita ingin
memperluas jaringan pada topologi bus.
Kerugian Topologi BUS
• Traffic (lalu lintas) yang padat akan
sangat memperlambat bus.
• Setiap barrel connector yang digunakan
sebagai penghubung memperlemah
sinyal elektrik yang dikirimkan, dan
kebanyakan akan menghalangi sinyal
untuk dapat diterima dengan benar.
• Sangat sulit untuk melakukan
troubleshoot pada bus.
• Lebih lambat dibandingkan dengan
topologi yang lain.

Fungsi masing2 kabel uTP

Pengertian Kabel UTP
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) adalah suatu kabel yang digunakan sebagai
media penghubung antar computer dan peralatan jaringan (hub atau switch). Kabel UTP
merupakan salah satu kabel yang paling popular saat yang di gunakan untuk membuat
jaringan computer. Dibandingkan dengan kabel lain kabel UTP merupakan kabel yang
sering di pakai untuk membuat jaringan computer.. Kabel ini berisi empat pasang (pair)
kabel yang tiap pair-nya dipilin (twisted) atau disusun spiral atau saling berlilitan . Keempat
pasang kabel (delapan kabel) yang menjadi isi kabel berupa kabel tembaga tunggal yang
berisolator . Kabel ini tidak dilengkapi dengan pelindung (unshilded) sehingga kurang tahan
terhadap interferensi elektromagnetik. Yang dimaksud dengan kabel UTP adalah hanya
kabelnya, sedangkan untuk menhubungkan dengan computer di butuhkan suatu connector.
Connectors (8P8C) yang biasa disebut RJ-45 (RJ=register jack) merupakan pasangan dari
kabel UTP.
Kabel UTP memiliki karakteristik yaitu :
Connector yg dipakai pada ujung kabel (semua jenis/category) UTP adalah RJ45
terdiri dari 4 pasang (pair) kabel yang dipilin (twisted).
1 pasang untuk Tx (mengirim informasi) yaitu pada pin nomor 1 (TX+) dan 2 (TX-).
1 pasang untuk Rx (menerima informasi) yaitu pada pin nomor 3 (RX+) dan 6 (RX-).
2 pasang tidak terpakai (Not Connected), yg dpt digunakan untuk mengirim daya listrik
(power over Ethernet) untuk mencatu perangkat yg ada di ujung kabel UTP
kabel straight: jika ujung A terkoneksi langsung dengan ujung B (TXA-TXB, RXA-RXB).
kabel cross: jika ujung A terkoneksi silang dengan ujung B (TXA-RXB, RXA-TXB).
kabel straight digunakan untuk menghubungkan komputer dengan hub (switch)
kabel cross digunakan untuk menghubungkan hub (switch) dengan hub (switch) lainnya.
maksimum panjang kabel UTP yg dpt dipakai untuk menyalurkan informasi adalah 50
meter.Kategori Kabel UTP
Kabel UTP mempunyai beberapa kategori. Dalam setiap kategori tersebut memiliki
kegunaan dan fungsi yang berbeda.walaupun kita tidak akan memakai semua ketogori dari
kabel UTP akan tetapi kita perlu tahu kegunaan dan fungsi dari masing – masing kategori
tersebut.
Kategori 1
merupakan kabel UTP dengan kualitas transmisi terendah, yang didesain untuk
mendukung koneksi atau komunikasi suara analog saja. Kabel Cat1 digunakan sebelum
tahun 1983 untuk menghubungkan telefon analog Plain Old Telephone Service (POTS) dan
ISDN. Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat1 membuatnya
kurang sesuai untuk digunakan sebagai kabel untuk mentransmisikan data digital di dalam
jaringan komputer, dan karena itulah tidak pernah digunakan untuk tujuan tersebut.
Kategori 2
adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan
kabel UTP Category 1 (Cat1), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara
digital. Kabel ini dapat mentransmisikan data hingga 4 megabit per detik (4Mbps).
Seringnya, kabel ini digunakan untuk menghubungkan node-node dalam jaringan dengan
teknologi Token Ring network dan protocol localtalk (Apple) dari IBM. Karakteristik
kelistrikan dari kabel Cat2 kurang cocok jika digunakan sebagai kabel jaringan masa kini.
Kategori 3
adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang didesain untuk data network
dengan frequensi hingga 16Mhz dan lebih populer untuk protocol ethernet dengan
kecepatan data hingga 10 Mbps. Kabel UTP Cat3 menggunakan kawat-kawat tembaga 24-gauge
dalam konfigurasi 4 pasang kawat yang dipilin (twisted-pair) yang dilindungi oleh
insulasi. Cat3 merupakan kabel yang memiliki kemampuan terendah (jika dilihat dari
perkembangan teknologi Ethernet), karena memang hanya mendukung jaringan 10BaseTsaja. Seringnya, kabel jenis ini digunakan oleh jaringan IBM Token Ring yang
berkecepatan 4 megabit per detik, sebagai pengganti Cat2.
Kategori 4
adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan
kabel UTP Category 3 (Cat3), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara
hingga kecepatan 16 megabit per detik, sehingga dapat digunakan untuk protocol 16 Mbps
token ring (IBM) dengan kecepatan data hingga 20 Mbps. Kabel ini menggunakan kawat
tembaga 22-gauge atau 24-gauge dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin
(twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini dapat mendukung jaringan Ethernet
10BaseT, tapi seringnya digunakan pada jaringan IBM Token Ring 16 megabit per detik.
Kategori 5
adalah kabel dengan kualitas transmisi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan
kabel UTP kategory 4, yang didesain untuk mendukung komunikasi data serta suara pada
kecepatan hingga 100 megabit per detik(100Mbps). Kabel ini menggunakan kawat tembaga
dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin (twisted pair) dan dilindungi oleh
insulasi. Kabel ini telah distandardisasi oleh Electronic Industries Alliance (EIA) dan
Telecommunication Industry Association (TIA). Kabel Cat5 dapat mendukung jaringan
Ethernet (10BaseT), Fast Ethernet(100BaseT), hingga Gigabit Etheret (1000BaseT). Kabel
ini adalah kabel paling populer, mengingat kabel serat optik yang lebih baik harganya
hampir dua kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan kabel Cat5. Karena memiliki
karakteristik kelistrikan yang lebih baik, kabel Cat5 adalah kabel yang disarankan untuk
semua instalasi jaringan. Karakteristik
Nilai pada frekuensi 10 MHz Nilai pada frekuensi 100 MHz Attenuation 20dB/1000
kaki 22dB/1000ka. Near-end Cross- Talk 47 dB/1000 kaki 32.3 dB/1000 kaki
Resistansi 28.6 Ohm/1000 kaki 28.6 Ohm/1000 kaki Impendansi 100 Ohm
(±15%) 100 Ohm (±15%) Kapasitansi18 picoFarad/kaki 18 picoFarad/kak
Structural return Loss 16 Db 16 dB Delay skew 45 nanodetik/100 meter 45 nanodetik/100
meterKategori 5e
Frequensi dan kecepatan sama dengan cat-5 tetapi lebih support gigabyte ethernet
network. Kabel kategori 5e disebut juga Enhanced Category 5, karena kabel ini
merupakan versi perbaikan dari kabel UTP Cat5, yang menawarkan kemampuan yang
lebih baik dibandingkan dengan Cat5 biasa. Kabel ini mampu mendukung frekuensi
hingga 250 MHz, yang direkomendasikan untuk penggunaan dalam jaringan
Gigabit Ethernet, meskipun menggunaan kabel UTP Category 6 lebih disarankan
untuk mencapai kinerja tertinggi.
Pengabelan UTP Category 5:


Pengabelan UTP Category 5 Straight Pengabelan UTP Category 5 Crossover Dalam
menghubungkan jaringan Ethernet dengan menggunakan kabel UTP Category 5, terdapat
dua strategi pengabelan, yakni CrossOver cable dan Straight-through cable. Perbedaan
Cross Over kabel dan Straight-trough cable. Kabel Crossover digunakan untuk
menghubungkan dua perangkat yang sama NIC dengan NIC, router dengan router danhub
dengan hub. Kabel CrissOver T568A vs T568A atau T568B vs T568B (lebih sering
dipakai), kedua ujung susunannya: putihhijau-hijau-putihoranye-biru-putihbiru-oranye-putihcoklat-
coklat. Kabel Straight-through digunakan untuk menghubungkan NIC dengan
hub atau NIC dengan switch, pc dengan router/hub/switch, dan hub dengan router.
Menggunakan T568A vs T568B. Satu ujung susunannya: putihoranye-oranye-putihhijau-biru-
putihbiru-hijau-putihcoklat-coklat dan ujung lainnya susunannya: putihhijau-hijau-putihoranye-
biru-putihbiru-oranye-putihcoklat-coklat.Kategori 6
Memiliki kecepatan up to 250Mbps atau lebih dari dua kali cat-5 dan cat-5e.
Gambar kabel kategori 6.
Kategori 6a
Kabel masa depan untuk kecepatan up to 10Gbps.
Kategori 7
Di desain untuk bekerja pada frequensi up to 600Mhz
Berdasarkan kapasitas kabel UTP dapat di bedakan menjadi 3 category (cat) :
UTP cat 3 untuk sistem 10Base-T (Standard Ethernet) dgn speed 10Mbps.
UTP cat 5 untuk sistem 100Base-T (Fast Ethernet) dgn speed 100Mbps.
UTP cat 5 Enhanced untuk sistem 1000Base-T (Gigabit Ethernet) dgn speed
1Gbps.
Instalasi Kabel UTP
Dari 8 kabel (4 pair) UTP kabel, yang terpakai sebetulnya hanya 4 kabel (dua
pair). dua kabel untuk TX atau transfer data dan dua kabel untuk RX atau menerima data.
Walaupun hanya empat kabel yang terpakai, kita tidak boleh sembarangan mengambil
kabel mana saja yang akan dipakai. Kabel yang dipakai haruslah dua pair atau dua
pasang. Tanda kabel satu pasang adalah kabel tersebut saling melilit dan memiliki warna
/ stripe yang sama. Menurut standar TIA/EIA-568-B pasangan kabel yang dipakai adalah
pasangan orange-orange putih dan hijau-hijau putih.Sementara pin yang dipakai dari delapan pin yang dimiliki RJ-45 yang terpakai adalah
Pin nomor 1-2-3-6 sementara nomor 4-5-7-8 tidak terpakai untuk transfer dan receive
data Alias nganggur.
Berikut ini susunan kabel standar menurut warna pada posisi stright dan pada posisi
cross.
Crossover / cross cable adalah kabel yang secara manual maping signal output pada satu
konektor ke input di konektor yang satu nya lagi atau TX + dari satu konektor di Maping
ke RX + di konektor yang lain dan TX - di konektor yang satu ke RX - di konektor yang
lain.
Susunan kabel berdasar TX dan RX adalah sebagai berikut. Silahkan klik gambar tabel
dibawah.
Cross cable biasa dipakai untuk koneksi dari PC to PC / PC to Router, Pokoknya semua
koneksi dari alat yang biasanya koneksi melalui switch atau hub tetapi dipasang secara
langsung. Berikut ini contoh posisi kabel dalam kondisi crossover.
Gambar paling kiri adalah posisi warna pada satu sisi dan sisi yang lainnya berdasarkan
standar internasional T568A dan T568B. Nomor konektor dihitung dari sebelah kiri
dengan kondisi konektor bagian pinnya menghadap kita.Gambar tengah adalah contoh kabel cross yang sudah jadi dan gambar berikutnya adalah
contoh cross over adapter yaitu alat yang bisa membuat stright cable menjadi cross
apabila anda tidak ingin merubah konektor dengan cara memotong nya.
Sementara untuk stright cable anda tidak perlu repot memikirkan cross over anda cukup
menyamakan posisi kabel di satu sisi dengan sisi lainnya.
Pemasangan / Merangkai Kabel (Cremping )
1) Siapkan semua peralatan terutama kabel, konektor RJ-45 dan Crimping tool.
2) Kupas bagian luar kabel (pembungkus kabel-kabel kecil) kira-kira sepanjang 1 cm
dengan menggunakan pengupas kabel yang biasanya ada pada crimp tool (bagian
seperti dua buah silet saling berhadapan itu untuk mengupas)
3) Susun kabel sesuai dengan keperluan. Untuk konektor pertama selalu susun
dengan susunan standar untuk Stright atau T568A. Apabila anda merasa kurang
nyaman dengan susunan kabel coba tarik sedikit semua kabel yang telah dikupas
sementara tangan yang satu lagi memegang bagian kabel yang tidak terkupas.
Kemudian susun kembali dengan cara memelintir dan membuka lilitan pasangan
kabel.
4) Rapihkan susunan kabel dengan cara menekan bagian yang dekat dengan
pembungkus kabel supaya susunan kabel terlihat rata.
5) Potong ujung-ujung kabel yang tidak rata dengan pemotong kabel (bagian yang
hanya memiliki satu buah pisau dan satu bagian lagi datar pada crimp tool adalah
pemotong kabel) sampai rapih. Usahakan jarak antara pembungkus kabel sampai
ujung kabel tidak lebih dari 1cm.
6) Dengan tetap menekan perbatasan antara kabel yang terbungkus dan kabel yang
tidak terbungkus, coba masukan kabel ke konektor RJ-45 sampai ujung-ujungkabel terlihat dibagian depan konektor RJ-45. Kalau masih belum coba terus
ditekan sambil dipastikan posisi kabel tidak berubah.
7) Setelah anda yakin posisi kabel tidak berubah dan kabel sudah masuk dengan baik
ke konektor RJ-45 selanjutnya masukan konektor RJ-45 tersebut ke crimpt tool
untuk di pres. Ketika konektor dalam kondisi didalam crimp tool anda bisa
memastikan kembali kabel sudah sepenuhnya menyentuh bagian dapet RJ-45
dengan cara mendorong kabel kedalam RJ-45. Pastikan juga bahwa bagian
pembungkus kabel sebagian masuk kedalam konektor RJ-45.
8) Kemudian anda bisa menekan crimp tool sekuat tenaga supaya semua pin RJ-45
masuk dan menembus pelindung kabel UTP yang kecil. Apabila anda kurang kuat
menekan kemungkinan kabel UTP tidak tersobek oleh pin RJ-45 sehingga kabel
tersebut tidak konek. Dan apabila pembungkus bagian luar tidak masuk kedalam
konektor RJ-45, apabila kabel tersebut sering digerak-gerakan, kemungkinan
besar posisi kabel akan bergesar dan bahkan copot.
9) Lakukan langkah-langkah diatas untuk ujung kabel yang satu nya lagi.
10) Apabila anda yakin sudah memasang kabel UTP ke RJ-45 dengan kuat
selanjutnya adalah test dengan menggunakan LAN tester apabila ada. Apabila
anda tidak memiliki LAN tester jangan takut anda cukup melihat kembali kabel
yang sudah terpasang, memastikan bahwa anda sudah cukup kuat memasang nya
dan semua ujung kabel terlihat dari bagian depan RJ-45 maka hampir bisa
dipastikan pemasangan kabel UTP tersebut sukses.